Beranda Ekonomi Tahun Pertama Prabowo-Gibran, Industri Pengolahan Non Migas Tumbuh Hingga 4,94 Persen

Tahun Pertama Prabowo-Gibran, Industri Pengolahan Non Migas Tumbuh Hingga 4,94 Persen

47
0

NERACAONLINE

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sektor industri pengolahan nonmigas (IPNM) tumbuh 4,94 persen pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Capaian ini merupakan hitungan untuk periode kuartal IV 2024 sampai kuartal II 2025.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan hal ini juga didukung oleh optimisme pelaku usaha di sektor IPNM.

“Kinerja yang positif di industri pengolahan non migas juga bisa dilihat dari optimisme pelaku usaha melalui survei yang kita lakukan setiap bulan, yaitu IKI yang pada September 2025 berada pada angka 53,02,” kata Agus dalam konferensi pers capaian kinerja 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran di Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (20/10).

Selain itu, Agus juga menjelaskan sektor yang menjadi penyumbang tertinggi dari pertumbuhan pada periode tersebut. Tiga sektor terbesarnya adalah industri logam dasar, industri kulit, bahan dari kulit dan alas kaki serta industri makanan dan minuman.

“Industri logam dasar yang tubuh 12,27 persen, disusul oleh industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki 8,13 persen, serta industri makanan dan minuman 6,18 persen,” ujarnya.

Dengan pertumbuhan tersebut, IPNM telah berkontribusi sebesar 17,24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Sementara untuk tingkat utilisasi, sektor IPNM telah mencatat utilisasi sebesar 62,0 persen dari Oktober 2024 sampai Agustus 2025. Sektor ini juga mencatat serapan tenaga kerja mencapai 19,55 juta orang sampai dengan Februari 2025.

Dengan pertumbuhan tersebut, IPNM telah berkontribusi sebesar 17,24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Sementara untuk tingkat utilisasi, sektor IPNM telah mencatat utilisasi sebesar 62,0 persen dari Oktober 2024 sampai Agustus 2025. Sektor ini juga mencatat serapan tenaga kerja mencapai 19,55 juta orang sampai dengan Februari 2025.

Untuk kontribusi sektor IPNM terhadap investasi, Agus menjelaskan sektor ini menyumbang 40,72 persen dari total investasi pada kuartal IV 2024 sampai kuartal II 2025. Sementara untuk kontribusi ekspor, sektor IPNM mencatat sumbangsih sebesar 78,75 persen dalam kurun Oktober 2024 sampai Agustus 2025.

Dari sisi per subsektor, industri agro menyumbang pertumbuhan 5,05 persen, kontribusi terhadap PDB sebesar 8.98 persen, serapan tenaga kerja 9,83 juta per Februari 2025, ekspor USD 60,22 juta, investasi Rp 155,25 triliun dan utilisasi mencapai 57,56 persen pada kuartal IV 2024 sampai kuartal II 2025.

Sementara subsektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) menyumbang pertumbuhan 4,75 persen, kontribusi terhadap PDB sebesar 3,87 persen, menyerap tenaga kerja 6,71 juta per Februari 2025, ekspor USD 47,95 juta, investasi Rp 136, 26 triliun dan utilisasi mencapai 66,47 persen dari kuartal IV 2024 sampai kuartal II 2025.

Subsektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika menyumbang pertumbuhan 4,86 persen, kontribusi terhadap PDB sebesar 4,27 persen, serapan tenaga kerja 1,87 juta per Februari 2025, ekspor USD 83,82 juta, investasi Rp 266,95 triliun dan rata-rata utilisasi 65,10 persen dari kuartal IV 2024 sampai kuartal II 2025.

Selanjutnya, subsektor industri aneka dan kinerja industri kecil dan menengah menyumbang pertumbuhan 5,86 persen, kontribusi terhadap PB 0,12 persen, serapan tenaga kerja 1,15 juta per Februari 2025, ekspor USD 9,38 juta, investasi Rp 9,90 triliun dan rata-rata utilisasi 60,96 persen sepanjang kuartal IV 2024 sampai kuartal II 2025.

Artikulli paraprakBRI Life Perkuat Kesiapan Implementasi SEOJK Nomor 7/SEOJK.05/2025 Melalui Peran Strategis Medical Advisory Board (MAB)
Artikulli tjetërABB – ESDM Dorong Penerapan GPAS untuk Keamanan Listrik Bangunan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini