Beranda Lainnya Gelar Pelatihan, DNIKS-BAKTI Komdigi Bantu Keterampilan Digital Warga Prasejahtera

Gelar Pelatihan, DNIKS-BAKTI Komdigi Bantu Keterampilan Digital Warga Prasejahtera

42
0

Bekasi – Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menggandeng BAKTI Komdigi dan BPPTIK Komdigi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi tantangan zaman. Salah satunya, melalui kegiatan pemberdayaan penyandang disabilitas dan warga pra-sejahtera, karena itu pelatihan hari ini bukan sekadar kegiatan teknis, namun bagian dari agenda kesejahteraan sosial.

“Kolaborasi DNIKS dan BAKTI Komdigi ingin memastikan bahwa teknologi informasi komunikasi (TIK), digitalisasi, dan penggunaan artificial intelligence (kecerdasan buatan), serta pelatihan vokasional tidak hanya dinikmati segelintir orang, tetapi juga memberdayakan kelompok rentan,” kata Ketua umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), Dr A Effendy Choirie ditemui wartawan usai membuka Pelatihan Teknologi Infomasi Komunikasi (TIK) Bagi Prasejahtera Inklusif 2025 di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Kominfo, Kabupaten Bekasi, Rabu (19/11/2025).

Hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut, antara lain Sekjen DNIKS, Dr H. Sudarto S.Pd.I., MM, Wakil Ketua umum DNIKS Rudi Andries, ST, MBA, Ketua DNIKS Bidang Pengembangan Profesi dan Ketua Pelaksana Kegiatan RA. Loretta Kartikasari, SE., MM., M.IKom., Ketua DNIKS Bidang Digitalisasi, Komunikasi dan Informasi Agus Eko Cahyono dan Wakil Sekjen DNIKS RM. Sentot Djaninto Modjo.

Sementara dari BAKTI Komdigi hadir, antara lain: Kepala BPPTIK Komdigi Cikarang, Hamdani Pratama, SH., M.IKom, lalu Direktur Layanan Teknologi Informasi Masyarakat dan Pemerintah Dr.Yulis Widyo Marfiah., ST.,MT, Kadiv Layanan TI Pemerintah ⁠Suharyoto. “Saya mengapresiasi BAKTI Komdigi dan seluruh peserta yang hadir hari ini. Kita ingin mengubah paradigma lama bahwa disabilitas dan keluarga miskin itu bergantung pada bantuan. DNIKS berdiri untuk mendorong kemandirian, hidup bermartabat dan kesempatan yang setara,” ujar Effendi Choirie lagi.

Lebih jauh Gus Choi-sapaan akrabnya menjelaskan DNIKS—yang berdiri sejak 1967 menjadi tulang punggung ekosistem kesejahteraan sosial dan melihat dengan sangat jelas bahwa masih ada lebih dari 22 juta penyandang disabilitas yang belum mendapat perhatian. “Kita berharap BAKTI Komdigi lebih perhatian lagi dan terus bekerjasama sama dengan DNIKS menggelar banyak pelatihan TIK di semua daerah,” tuturnya.

DNIKS mendorong pemerintah untuk mempercepat kebijakan afirmatif, memperkuat anggaran pemberdayaan, menegakkan kuota kerja disabilitas, serta melibatkan dunia usaha dan filantropi secara lebih serius. “Pemerintahan Prabowo Subianto sudah berjalan on the track dalam pemberantasan kemiskinan. Karena itu kita perlu kita dukung program ASTA CITA,” terangnya.

Gus Choi mengungkapkan bahwa dengan adanya pelatihan ini maka memberi ruang yang sama kepada semua warga negara memperoleh pendidikan yang berujung pada peningkatan kualitas SDM. “Dengan semangat kolaborasi DNIKS–BAKTI, mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik bahwa inklusi sosial adalah kewajiban negara dan keniscayaan masa depan,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Komdigi, Yulis Widyo Mariah mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan tindak lanjut nyata dan selaras dengan Visi-misi Presiden Prabowo Subianto terkait Sumber Daya Manusia unggul yaitu mewujudkan “Indonesia Emas 2045” melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif. “Fokus utamanya adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, sains, dan teknologi, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” terangnya.

Menurut Yulis, pelatihan TIK dilakukan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi tantangan kesenjangan digital khususnya bagi kelompok prasejahtera, perempuan rentan, dan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan akses maupun dukungan dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. “Program ini juga merupakan bagian penting dari strategi pemanfaatan infrastruktur BAKTI, termasuk penyediaan akses internet, penyediaan BTS di wilayah 3T, Palapa Ring, dan Satelit Republik Indonesia (SATRIA).”

Lebih lanjut Yulis menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada literasi digital dasar, tetapi juga diarahkan untuk mendorong lahirnya wirausaha digital dan kreator digital yang sejalan dengan agenda transformasi digital nasional. Harapannya dapat menghadirkan nilai tambah sosial dan ekonomi, terutama bagi kelompok prasejahtera.

Pihaknya, kata Yulis mengapresiasi DNIKS, para trainer, fasilitator inklusi, serta seluruh pihak yang membantu terselenggaranya kegiatan pelatihan TIK Prasejahtera Inklusif 2025. “Kami  berharap pelatihan ini menjadi momentum penting untuk saling bersilaturahmi, meningkatkan keterampilan, membuka peluang usaha, dan memperkuat kemandirian di era digital dengan prinsip inklusif dan keberlanjutan,” pungkasnya.

Artikulli paraprakKetua Kopber Indonesia Duga Narasi Poles-Poles Beras Busuk Sarat Kepentingan Proyek Media
Artikulli tjetërDewan Pers Prof.Komarudin Menilai Ada Pelanggaran Kode Etik Dalam Pemberitaan Tentang Kementerian Pertanian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini