Beranda Ekonomi Strategi Jitu Brand Lokal Tingkatkan Penjualan lewat E-Commerce

Strategi Jitu Brand Lokal Tingkatkan Penjualan lewat E-Commerce

53
0

Jakarta,  Ekonomi digital Indonesia tetap tangguh di tengah dinamika global. Menurut Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce mencapai Rp44,4 triliun pada Juli 2025, mencerminkan tingginya minat belanja online dan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha terhadap kanal digital sebagai motor pertumbuhan.

Kunci sukses memanfaatkan kanal digital terletak kemampuan brand untuk menganalisis data, membangun hubungan dengan audiens dan berkolaborasi dengan kreator. Inilah strategi yang diterapkan brand lokal Jims Honey, SOVLO dan KANKY, yang tumbuh pesat melalui ekosistem Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia.

Jims Honey: Perkuat R&D dan Kolaborasi dengan Affiliate
Sebagai brand fashion yang sudah berdiri sejak 2014, Jims Honey memahami bahwa tren
bergerak cepat dan kebutuhan konsumen terus berubah. Bagi Hanny Zeng, CEO Jims Honey,
digitalisasi bukan sekadar mengikuti arus, melainkan fondasi untuk membuat keputusan bisnis.

“E-commerce bagi kami bukan hanya tempat jualan, tetapi ruang belajar. Bagi kami, riset dan
pengembangan produk sangat penting untuk tetap relevan. Inilah mengapa kami sangat serius dalam menganalisis data penjualan di Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia, untuk makin memahami tren dan minat masyarakat, termasuk model, warna, harga, hingga waktu terbaik meluncurkan produk misalnya saat puncak Promo Guncang 11.11 pada 11 November 2025,” jelas Hanny.

Jims Honey pun mengakui bahwa affiliate content creator menjadi mitra strategis pertumbuhan bisnis. Lebih dari 60% transaksi Jims Honey berasal dari affiliate. Kontribusi ini tidak hanya memperluas jangkauan tetapi menciptakan peluang ekonomi bagi ribuan kreator lain, mulai dari ibu rumah tangga hingga mahasiswa.

Meski tumbuh pesat dengan omzet belasan miliar per bulan, Hanny menegaskan filosofi yang membumi, “Naik kelas itu proses yang bertahap. Bukan sekadar mengejar angka, kami ingin terus berkontribusi bagi perekonomian lokal,” kata Hanny.

SOVLO: Strategi Omnichannel yang Saling Melengkapi
SOVLO lahir di masa pandemi melalui platform Tokopedia sebagai wujud adaptasi dari bisnis
suvenir lokal menjadi rumah bagi 54 ilustrator tanah air. SOVLO bukan hanya menjual produk,
tetapi menghidupkan karya seni di kehidupan sehari-hari lewat tas dan aksesori bertema
ilustrasi khas Indonesia.

Seiring perkembangan bisnis, kini SOVLO hadir di berbagai toko retail offline di Indonesia,
menunjukkan bahwa omnichannel hadir bukan untuk berkompetisi, namun berkolaborasi dan
saling melengkapi.

Afra Viena, Chief External Relation SOVLO, mengatakan, “Di toko offline kami, SOVLO bisa
memberikan pengalaman secara langsung bagi pelanggan untuk melihat langsung kualitas
produk kami. Sementara di online, kami berfokus pada strategi membangun brand awareness dan customer retention. Keduanya sama pentingnya dan saling melengkapi untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis SOVLO.”

Dalam ekosistem Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia, SOVLO mengoptimalisasi sistem
afiliasi. “Affiliate content creator membantu kami menjangkau konsumen baru tanpa
kehilangan nilai artistik. Di sisi lain, kami bisa mempelajari performa setiap konten untuk
memperkuat strategi berikutnya, khususnya di momen penting seperti kampanye tanggal
kembar Promo Guncang 11.11 dan Promo Guncang 12.12 mendatang,” ujar Afra.

KANKY: Analisis Data Bantu Tetap Adaptif dan Beri Nilai Tambah
KANKY menempuh jalannya sendiri dalam industri sepatu lokal. Bagi Pendiri sekaligus CEO KANKY, Alfonsus Ivan Kurniadi, persaingan di industri bukanlah ancaman yang perlu dihindari, melainkan kesempatan untuk terus berkreasi dan memberi nilai tambah bagi pelanggan.

“Persaingan akan selalu ada; yang penting adalah bagaimana KANKY bisa terus memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Untuk itu, kami hidup dekat dengan komunitas terutama Gen Z pencinta sneakers. Mendengarkan mereka memberikan gambaran bagi kami dalam merumuskan nilai tambah yang efektif,” kata Alfonsus.

Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia memberikan ruang bagi KANKY untuk menguji ide secara cepat dan akurat. Berbagai insight pasar yang diterima dari platform Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia, dikombinasikan dengan insight dari komunitas, membantu KANKY menganalisis tren pasar, mengatur kapasitas produksi, menentukan waktu peluncuran produk, menyusun strategi promosi, hingga mengukur efektivitas program.

“Kami akan memperkuat strategi analisis data penjualan di Tokopedia dan TikTok Shop by
Tokopedia agar membantu memastikan ketepatan setiap langkah, khususnya dalam menangkap apa yang saat ini menjadi minat Gen Z yang sangat dinamis, termasuk di momen Promo Guncang 12.12 bulan depan,” tambah Alfonsus.

E-commerce Dorong Brand Lokal Tumbuh Optimal dan Merata
Menurut Stephanie Susilo, Senior Director Tokopedia & TikTok E-commerce Indonesia,
penjual dari berbagai wilayah di Indonesia kian lincah memanfaatkan kanal digital sebagai
sumber insight untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka.

“Melalui kampanye akbar bulanan, Gajian Sale dan Promo Guncang, kami melihat brand tidak
hanya aktif berjualan, tetapi juga menganalisis data dan memanfaatkannya dengan baik, serta
menggunakan fitur atau program dengan tepat untuk mencapai hasil yang mereka harapkan,”
jelas Stephanie.

Pada Promo Guncang 10.10 lalu, lonjakan transaksi justru datang dari wilayah, seperti Maluku dan Gorontalo; menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital makin merata dan inklusif.

Menurut Stephanie, Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia berkomitmen untuk tidak hanya
menjadi tempat transaksi, melainkan rumah yang memberdayakan.

“Kami hadir untuk menciptakan ekosistem di mana teknologi, kreativitas, dan komunitas bisa
tumbuh dan mencapai lebih bersama-sama, demi masa depan ekonomi digital nasional yang makin baik. Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia juga ingin terus menjadi bagian dari perjalanan para brand lokal dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutup Stephanie.

Artikulli paraprakLolos Pendanaan Nasional, USAHID Perkuat Kiprah Kolaborasi Mahasiswa Dalam Pemberdayaan Desa Wisata Pasir Eurih
Artikulli tjetërKMPPI Minta Tempo Tidak Memprovokasi Pihak Lain, Hadapi Semuanya di Meja Peradilan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini