Beranda Ekonomi Daerah Pusat PVTPP dan 10 Mitra Strategis Bahas Penguatan Kolaborasi dalam Evaluasi Kerja...

Pusat PVTPP dan 10 Mitra Strategis Bahas Penguatan Kolaborasi dalam Evaluasi Kerja Sama di Bogor

44
0

Neraca Online, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian menggelar kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kerja Sama dengan 10 Mitra Strategis di Bogor, Jumat (24/10). Pertemuan ini menjadi forum penting untuk menilai capaian kerja sama selama satu tahun terakhir serta merumuskan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, asosiasi, dan pelaku usaha di sektor pertanian.

Kegiatan ini dihadiri oleh sepuluh mitra strategis Pusat PVTPP, terdiri atas IPB University, BINUS University, CropLife Indonesia, Cropcare Indonesia, Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI), Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI), Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), Perhimpunan Pemulia Indonesia (PERIPI), SEAMEO BIOTROP, serta Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa evaluasi kerjasama penting dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah dan para mitra. Kegiatan ini juga sebagai ajang memperbaiki layanan perizinan agar lebih prima, efisien dan juga efektif.

“Saya meminta para mitra untuk memperkuat program yang saat ini berjalan di sektor pertanian. Kemudian saya juga meminta agar jajaran periznana (PVTPP) untuk terus meningkatkan pelayanan,” katanya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Ali Jamil mengatakan bahwa penguatan kolaborasi perlu dilakukan untuk menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu sektor strategis terutama pada penguatan ekonomi nasional.

“Dengan kolaborasi dan evaluasi ini, saya berharap para mitra mendukung penuh upaya kami dalam mewujudkan swasembada dan juga memperkuat ekonomi nasional,” katanya.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Pusat PVTPP Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dijalankan sejak penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada 1st Agri Investment Forum and Expo. Evaluasi dilakukan untuk memastikan setiap mitra berperan aktif dalam peningkatan mutu layanan publik, khususnya di bidang perlindungan varietas tanaman, pendaftaran varietas, dan perizinan pertanian.

“Evaluasi ini menjadi sarana penting untuk mengukur efektivitas kolaborasi yang telah terjalin dan memastikan setiap langkah kerja sama berkontribusi nyata terhadap peningkatan daya saing sektor pertanian nasional. Dengan sinergi yang kuat, kita ingin menghadirkan layanan publik yang adaptif, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Leli Nuryati.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kerja sama dengan mitra strategis memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja pelayanan publik. Berdasarkan hasil survei, indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan PVTPP melebihi target ditetapkan dengan predikat sangat baik. Di lingkup internal Kementerian Pertanian nilai indeks kepuasan internal yang melebihi target yang ditetapkan.

Selain itu, sejumlah inovasi layanan berbasis digital, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta kegiatan edukasi publik bersama mitra menjadi faktor pendorong meningkatnya kualitas layanan perizinan pertanian. Sejalan dengan itu, penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko memperkuat kepastian hukum dan mempercepat proses layanan bagi pelaku usaha pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat PVTPP juga menyampaikan capaian penting Kementerian Pertanian di tahun 2025. Ia menegaskan bahwa dalam periode satu tahun terakhir, Indonesia berhasil mencapai target swasembada panganberkat sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan pertanian.

“Capaian swasembada tahun ini merupakan bukti nyata dari kerja sama yang solid antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan petani. Sinergi ini adalah kunci keberhasilan kita dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” tutur Leli Nuryati.

Pusat PVTPP berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil evaluasi kerja sama dengan rencana aksi konkret, termasuk penguatan koordinasi antar mitra, pemanfaatan teknologi informasi, serta peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung program hilirisasi pertanian berkelanjutan.

“Kami akan terus menjaga hubungan kemitraan ini sebagai kolaborasi yang saling menguatkan. Bersama seluruh mitra, kita wujudkan layanan pertanian yang lebih cepat, lebih terjamin, dan mendorong pertumbuhan investasi pertanian di Indonesia,” pungkas Leli Nuryati.

Artikulli paraprakGEEM 2025 Lahirkan Tiga Kolaborasi Lintas Negara untuk Masa Depan Pendidikan Entrepreneurship
Artikulli tjetërIHSG Uji Level 8.400, Musim Laporan Keuangan Jadi Katalis Kunci

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini